Kumpulan Kata kata Mutiara Bahasa Jawa, Kata mutiara adalah ungkapan yang mengandung nilai-nilai kebijakan dan falsafah pengajaran yang dikenal luas dalam suatu masyarakat. Begitu juga dengan masyarakat Jawa yang kental dengan kata mutiara Jawa. Dalam kata mutiara Jawa tersebut terkandung nilai-nilai kearifan, ajaran budi pekerti, larangan, anjuran, dan adab-adab.
Riantocha sengaja berikan kata kata mutiara dalam bentuk bahsa jawa ini karena mungkin banyak sahabat blog Riantocha semuanya yang lagi kangen dengan seasana kampung halaman ( delut meneh kan musim mudik dadi yo monggo do apalke ae primbon2 iki )
Mau enaknya tidak mau susahnya.
Ana catur mungkur:
Tidak mau mencampuri urusan orang lain.
Anak polah bapa kepradhah:
Orang tua bertanggung jawab atas perbuatan anaknya.
Adigang, adigung, adiguna:
Orang yang menyombongkan kekuatan, kekuasaan, dan kepandaiannya.
Semua kebaikan akan terbalas dan setiap keburukan yang ditutupi akan terbuka.
Bathok bolu isi madu:
Orang yang sederhana tapi memiliki ilmu mendalam dan budi pekerti yang luhur.
Byung-byung tawon kambu:
Orang yang suka berkumpul-kumpul tanpa ada keperluan.
Keinginan yang terlalu tinggi.
Ciri wanci lelai ginawa mati:
Kebiasaan buruk yang susah diubah.
Criwis cawis:
Orang yang mengkritik harus menyediakan solusi.
Crah gawe bubrah, rukun gawe santosa:
Perselisihan membuat kerusakan, kerukunan melahirkan ketenteraman.
Setiap tempat memiliki aturan dan adat istiadat sendiri.
Dhadhap ketuwuhan cangkring:
Sekumpulan orang baik yang disusupi orang yang buruk sifatnya.
Durung cundhuk, acandhak:
Orang yang memberi komentar tanpa mengetahui duduk masalah yang sebenarnya.
Bekerja dengan cermat dan hati-hati.
Esuk dhele, sore tempe:
Tidak bisa dipegang kata-katanya.
Emban cindhe, emban siladan:
Pilih kasih, tidak berindak adil.
Orang yang baik rupa, tutur kata, dan budi pekertinya.
Gendhon rukon:
Bekerja sama untuk meraih keuntungan bersama.
Giri lusi janma tan kena ingina:
Orang yang terlihat bodoh ternyata memiliki pengetahuan luas.
Mengingkari apa yang sudah diucapkan.
Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani:
Yang di depan memberi contoh, yang di tengah memberi greget, yang di belakang memberi kekuatan.
Setiap keinginan membutuhkan biaya.
Jalma angkara mati murka:
Orang yang celaka karena perbuatan jahatnya sendiri.
Jarit luwas ing sampiran:
Orang yang berpendidikan tetapi tidak berguna karena tidak mau berkiprah di masyarakat.
Orang tua yang tidak segan mengambil pelajaran dari orang muda.
Kulak warta adol prungon:
Orang yang suka menyebar gossip.
Kena iwake aja nganti butheg banyune:
Menyelesaikan masalah tanpa membuat keadaan menjadi keruh.
Kriwikan dadi grojogan:
Hal sepele menjadi masalah besar.
Orang kecil dan lemah selalu menjadi sasaran kesalahan.
Lambe satumang kari semerang:
Memberi nasihat tapi tidak pernah dihiraukan.
Orang yang selalu gagal.
Milih-milih tebu boleng:
Terlalu pilah-pilih akhirnya malah mendapat yang buruk.
Mbrojol saselaning garu:
Selamat dari keadaan buruk berkat kecerdikan.
Menyuruh orang lain berbuat jahat.
Ngemping lara nggenjah pati:
Menantang bahaya.
Nyambung watang putung:
Merukunkan keluarga yang sedang berselisih.
Semangat yang hanya menyala sebentar.
Ora gonja ora unus:
Jelek wajahnya, jelek pula budi pekertinya.
Othak-athik didudut angel:
Hal yang terlihat sepele, tapi saat dikerjakan ternyata sulit.
Orang miskin yang dipercaya menjaga tempat penuh makanan.
Ikhlas dan tanpa pamrih.
Rawe-rawe rantas, malang-malang putung:
Tidak menyerah dengan semua rintangan.
Rubuh-rubuh gedhang:
Orang yang hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain.
Sesuatu terlaksana karena doa dan dukungan orang banyak.
Satru munggwing cangklakan:
Musuh dari kalangan keluarga.
Sabar sareh mesthi bakal pikoleh:
Orang yang tekun pasti akan berhasil.
Celaka karena ucapan sendiri.
Tinggal glanggang colong playu:
Tidak berani bertanggung jawab.
Tunggak jarak mrajak, tunggak jati mati:
Orang yang dibesarkan dengan kesulitan akan lebih kuat bertahan, orang yang diberarkan dengan kemudahan, cepat menyerah saat menerima masalah.
Cita-cita yang tidak tercapai.
Undhaking pawarta sudaning kiriman:
Kabar yang beredar berbeda dari aslinya.
Huruf W
Wastra bedhah kayu pokah:
Orang yang menderita bertumpuk-tumpuk.
Weruh ing grubyug, ora weruh ing rembug:
Berbuat ikut-ikutan tanpa mengerti tujuannya.
Waspada akan selamat, ceroboh akan celaka.
Yiyidan munggwing rampadan:
Orang jahat yang bertobat.
Yoga anyangga yogi:
Murid mengikuti apa kata gurunya.
Arti secara harfiah dari ngiloa githoke dhewe adalah ‘bercerminlah pada tengkuknya sendiri’.
Riantocha sengaja berikan kata kata mutiara dalam bentuk bahsa jawa ini karena mungkin banyak sahabat blog Riantocha semuanya yang lagi kangen dengan seasana kampung halaman ( delut meneh kan musim mudik dadi yo monggo do apalke ae primbon2 iki )
Kata Mutiara Jawa
Berikut ini merupakan kumpulan kata mutiara Jawa beserta artinya.Kata Mutiara Jawa - Huruf A
Arep jamure emoh watange:Mau enaknya tidak mau susahnya.
Ana catur mungkur:
Tidak mau mencampuri urusan orang lain.
Anak polah bapa kepradhah:
Orang tua bertanggung jawab atas perbuatan anaknya.
Adigang, adigung, adiguna:
Orang yang menyombongkan kekuatan, kekuasaan, dan kepandaiannya.
Kata Mutiara Jawa - Huruf B
Becik ketitik ala ketara:Semua kebaikan akan terbalas dan setiap keburukan yang ditutupi akan terbuka.
Bathok bolu isi madu:
Orang yang sederhana tapi memiliki ilmu mendalam dan budi pekerti yang luhur.
Byung-byung tawon kambu:
Orang yang suka berkumpul-kumpul tanpa ada keperluan.
Kata Mutiara Jawa - Huruf C
Cecak nguntal cagak:Keinginan yang terlalu tinggi.
Ciri wanci lelai ginawa mati:
Kebiasaan buruk yang susah diubah.
Criwis cawis:
Orang yang mengkritik harus menyediakan solusi.
Crah gawe bubrah, rukun gawe santosa:
Perselisihan membuat kerusakan, kerukunan melahirkan ketenteraman.
Kata Mutiara Jawa - Huruf D
Desa mawa cara negara mawa tata:Setiap tempat memiliki aturan dan adat istiadat sendiri.
Dhadhap ketuwuhan cangkring:
Sekumpulan orang baik yang disusupi orang yang buruk sifatnya.
Durung cundhuk, acandhak:
Orang yang memberi komentar tanpa mengetahui duduk masalah yang sebenarnya.
Kata Mutiara Jawa - Huruf E
Embat-embat celarat:Bekerja dengan cermat dan hati-hati.
Esuk dhele, sore tempe:
Tidak bisa dipegang kata-katanya.
Emban cindhe, emban siladan:
Pilih kasih, tidak berindak adil.
Kata Mutiara Jawa - Huruf G
Galuga sinalusur sari:Orang yang baik rupa, tutur kata, dan budi pekertinya.
Gendhon rukon:
Bekerja sama untuk meraih keuntungan bersama.
Giri lusi janma tan kena ingina:
Orang yang terlihat bodoh ternyata memiliki pengetahuan luas.
Kata Mutiara Jawa - Huruf I
Idu didilat maneh:Mengingkari apa yang sudah diucapkan.
Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani:
Yang di depan memberi contoh, yang di tengah memberi greget, yang di belakang memberi kekuatan.
Kata Mutiara Jawa - Huruf J
Jer basuki mawa beya:Setiap keinginan membutuhkan biaya.
Jalma angkara mati murka:
Orang yang celaka karena perbuatan jahatnya sendiri.
Jarit luwas ing sampiran:
Orang yang berpendidikan tetapi tidak berguna karena tidak mau berkiprah di masyarakat.
Kata Mutiara Jawa - Huruf K
Kebo nusu gudel:Orang tua yang tidak segan mengambil pelajaran dari orang muda.
Kulak warta adol prungon:
Orang yang suka menyebar gossip.
Kena iwake aja nganti butheg banyune:
Menyelesaikan masalah tanpa membuat keadaan menjadi keruh.
Kriwikan dadi grojogan:
Hal sepele menjadi masalah besar.
Kata Mutiara Jawa - Huruf L
Lebak ilining banyu:Orang kecil dan lemah selalu menjadi sasaran kesalahan.
Lambe satumang kari semerang:
Memberi nasihat tapi tidak pernah dihiraukan.
Kata Mutiara Jawa - Huruf M
Matang tuna numbak luput:Orang yang selalu gagal.
Milih-milih tebu boleng:
Terlalu pilah-pilih akhirnya malah mendapat yang buruk.
Mbrojol saselaning garu:
Selamat dari keadaan buruk berkat kecerdikan.
Kata Mutiara Jawa - Huruf N
Nabok nyilih tangan:Menyuruh orang lain berbuat jahat.
Ngemping lara nggenjah pati:
Menantang bahaya.
Nyambung watang putung:
Merukunkan keluarga yang sedang berselisih.
Kata Mutiara Jawa - Huruf O
Obor blarak:Semangat yang hanya menyala sebentar.
Ora gonja ora unus:
Jelek wajahnya, jelek pula budi pekertinya.
Othak-athik didudut angel:
Hal yang terlihat sepele, tapi saat dikerjakan ternyata sulit.
Kata Mutiara Jawa - Huruf P
Pitik trondhol diumbar ing padaringan:Orang miskin yang dipercaya menjaga tempat penuh makanan.
Kata Mutiara Jawa - Huruf R
Rame ing gawe, sepi ing pamrih:Ikhlas dan tanpa pamrih.
Rawe-rawe rantas, malang-malang putung:
Tidak menyerah dengan semua rintangan.
Rubuh-rubuh gedhang:
Orang yang hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain.
Kata Mutiara Jawa - Huruf S
Sembur-sembur adas, siram-siram bayem:Sesuatu terlaksana karena doa dan dukungan orang banyak.
Satru munggwing cangklakan:
Musuh dari kalangan keluarga.
Sabar sareh mesthi bakal pikoleh:
Orang yang tekun pasti akan berhasil.
Kata Mutiara Jawa - Huruf T
Tekek mati ulone:Celaka karena ucapan sendiri.
Tinggal glanggang colong playu:
Tidak berani bertanggung jawab.
Tunggak jarak mrajak, tunggak jati mati:
Orang yang dibesarkan dengan kesulitan akan lebih kuat bertahan, orang yang diberarkan dengan kemudahan, cepat menyerah saat menerima masalah.
Kata Mutiara Jawa - Huruf U
Ucul saka kudangan:Cita-cita yang tidak tercapai.
Undhaking pawarta sudaning kiriman:
Kabar yang beredar berbeda dari aslinya.
Huruf W
Wastra bedhah kayu pokah:
Orang yang menderita bertumpuk-tumpuk.
Weruh ing grubyug, ora weruh ing rembug:
Berbuat ikut-ikutan tanpa mengerti tujuannya.
Kata Mutiara Jawa - Huruf Y
Yitna yuwana, lena kena:Waspada akan selamat, ceroboh akan celaka.
Yiyidan munggwing rampadan:
Orang jahat yang bertobat.
Yoga anyangga yogi:
Murid mengikuti apa kata gurunya.
Kata Mutiara Jawa - Ngiloa Githoke Dhewe
Sebagian masyarakat sudah tahu bahwa di dalam bahasa Jawa terdapat banyak kata-kata mutiara yang bermakna agung. Sebenarnya, kata-kata mutiara Jawa ini adalah cerminan orang Jawa mengahadapi kehidupan, salah satunya ngiloa githoke dhewe.Arti secara harfiah dari ngiloa githoke dhewe adalah ‘bercerminlah pada tengkuknya sendiri’.
- Ngilo: bercermin.
- Ngiloa: bercerminlah.
- Githok: tengkuk.
- Githoke: tengkuknya.
- Dhewe: Sendiri.
Arti yang Tersirat
Arti yang tersirat dari kata mutiara Jawa ngiloa githoke dhewe adalah kita disuruh untuk melihat serta mengetahui lebih dalam tentang diri kita masing-masing. Setiap manusia pasti memiliki kebaikan dan kekurangan atau kelemahan. Kita semua dihimbau untuk menyadari kekurangan dan kelemahan yang dimiliki.Nilai yang Diajarkan
Kata mutiara Jawa ngiloa githoke dhewe berisi ajaran agar setiap manusia selalu mawas diri. Sikap mawas diri mampu membuat setiap orang mengeatahui kekurangan dan kelemahannya. Jika setiap orang telah menyadari kekurangan atau kelemahannya, pasti pada setiap dri manusia tidak terdapat perasaan lebih tinggi dari orang lain. Hal inilah yang pada akhirnya dapat menciptakan sikap rendah hati, tenggang rasa, dan mudah memberi maaf kepada orang yang pernah berbuat salah terhadap kita.Latar Belakang Falsafah
Latar belakang falasafah dari kata mutiara Jawa ngiloa githoke dhewe adalah Tuhan itu senantiasa suci dan benar, sedangkan manusia sebagai mahluk yang paling disayangi Allah selalu memiliki kecenderungan berperilaku bertentangan dengan sifat Tuhan. Ketika kita merenungkan diri, keadaan kita sama seperti orang lain yang cenderung berbuat dosa dengan jenis yang berbeda-beda satu sama lain.Inilah Kumpulan bahasa jawa yang Riantocha Kumpulkan dari berbagai macam sumber juga sahabat sahabat ocha, semoga bisa memberikan kita satu pembelajaran tentang semua ini.
0 komentar:
Posting Komentar